Selamat Datang di Jamsostek Kantor Cabang Pangkalpinang, Negeri Laskar Pelangi

Program Jamsostek laku dijual

>> Senin, 30 Maret 2009

Caleg DPD Babel Promosi Jamsostek, di Provinsi Babel ternyata Program Jamsostek laku dijual

Pic by Muhammad Akip, 26 Maret 2009


Read more...

Melindungi Pekerja Informal

>> Minggu, 29 Maret 2009

Kebijakan ketenagakerjaan di Bangka Belitung memasuki babak baru. PT. Jamsostek (Persero) Pangkalpinang saat ini tengah berupaya merangkul ribuan pekerja sektor informal. Para pekerja tersebut akan diberikan jaminan sosial keselamatan kerja. Selama ini banyak pekerja sektor informal di daerah ini belum mendapat perlindungan dan jaminan hidup layak saat dalam bekerja. Ketika mengalami kecelakaan saat bekerja, si pekerja informal menanggung sendiri biaya berobat. Keselamatan raga maupun jiwa mereka tak ada yang menjamin. Begitupun saat mereka jatuh sakit atau memasuki hari tua, nasib pekerja informal tak ubahnya seperti anak tiri. Ketika pekerja formal mendapat bantuan dari jamsostek saat menebus biaya berobat, seorang pekerja informal menanggung sendiri sehingga beban hidup terasa bertambah berat. Bagi mereka yang mampu tak menjadi masalah, tetapi untuk pekerja dengan penghasilan pas-pasan, tentu ini menjadi taruhan bai kesejahteraan mereka. Pekerja informal tentu berbeda dengan mereka yang bekerja di sektor formal. Pekerja informal telah mendapat berbagai perlindungan dan jaminan sesuai undang-undang ketenaga kerjaan, meski peraturan-peraturan yang mengatur jaminan hidup layak itu masih perlu dievaluasi lagi agar kesejahteraan betul-betul menjadi jaminan bagi rakyat. Maka apresisasi yang tinggi patut kita alamatkan kepada Kepala Cabang PT. Jamsostek Pangkalpinang Muhammad Akip dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Babel Soewargo yang dengan tanggap dan cerdas mengakomodir masalah ini. Ada banyak sektor informal yang akan dibidik Ajmsostek bekerjasama dengan Disnaker berkaitan dengan upaya memberikan jaminan keselamatan kerja antara lain, pekerja TI, pedagang kaki lima termasuk pedagang bakso. Untuk sektor tambang saja sudah terdata sekitar 6.000 orang tenaga kerja. Masih ada sekitra 4.000 pekerja tambang lagi yang belum terdata. Sedangkan pedagang kaki lima di pulau Bangka diperkirakan 1.000 orang, belum termasuk 1.000 pedagang bakso. Para pekerja sektor informal ini baik yang terdata maupun belum akan dimasukkan dalam program baru Jamsostek tersebut. Pada program ini, setiap pekerja hanya dikenakan biaya premi Rp. 10.000 perbulan. Bukan masalah terjangkau atau tidak, tetapi yang paling penting adalah bagaimana upaya pemerintah bisa melindungi serta memberikan jaminan keselamatan bagi para pekerja informal. Salah satu manfaatnya, bila terjadi kecelakaan, seorang pekerja berhak atas santunan yang nilainya diberikan sesuai peraturan berlaku di bidang ketenagakerjaan. Tidak ada ruginya mengikuti program Jamsostek ini. Apalagi sektor pertambangan misalnya, sangat rawan kecelakaan kerja. Sudah tak terhitung lagi jumlah istri di Bangka Belitung yang kehilangan suami akibat tertimbun longsoran tanah dilokasi TI. Tidak ada sepeserpun santunan dari pemerintah atau instansi terkait untuk anak dan istri korbn penambangan. Kalupun ada, itu kebaikan hati si empunya TI sebagai tanggungjawab moral telah mempekerjakan korban. Inilah yang menjadi perhatian pemerintah daerah ke depan. Santunan Rp. 50 juta bagi keluarga korban tambang yang berujung pada kematian, dinilai cukup sebagai jaminan hidup keluarga yang ditinggalkan. Paling tidak santunan itu bisa menjadi bekal untuk membuka usaha agar anak dan istri korban terjamin masa depannya.

Sumber : Harian Bangka Pos, Sabtu, 28 Maret 2009

Read more...

Slide Kunjungan Bapak Dirut PT. Jamsostek (Persero)