MOGOK KARYAWAN PT SNS
>> Selasa, 26 Oktober 2010
PERUSAHAAN RUGI 500 JUTA
Tribun Babel, Rabu 27 Oktober 2010
Jamsostek Bayar Klaim Rp 18 M
>> Kamis, 20 Mei 2010
Hingga Mei 2010
PANGKALPINANG, BANGKA POS - Seiak ]anuari hingga Mei 2010, PT Jamsostek Cabang Pangkalpinang sudah menyalurkan pembayaran klaim kepada peserta ]amsostek se-Babel sebesar Rp 18 miliar. Klaim tersebut meliPuti jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja (|KK), jaminan kematian dan jaminan kesehatan. "hingga Mei klaim yang kita salurkan sekitar 18 miliar," ungkap Kepala PT Jamsostek Cabang Pangkalpinang, M Akip, Minggu (1615) diseta-sela acara donor darah di GedungElJhon Pangkalpinang. Menurut Akip proses
klaim JHT peserta datang langsung ke kantor |amsostek dan jika syarat-syarat lengkap seperti KTP, Kartu ]amsostek dan surat tanda berhenti dari perusahaan dengan kepersertaan minimal lima tahun sudah dilengkapi, dalam hitunganiam, uang sudah dapat diambil. "Kalau lengkap itu paling lama dua jam langsung dicairkan," ujar Akip.
Saat ditanya mengenai Program ]amsostek, M AkiP mengatakan hingga saat ini Pihaknnya belum memiliki Program baru. Namun saat ini sedang mengusulkan Peningkatan manfaat untuk
jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. "Untuk jaminan kematian dari Rp 10 juta kita ajukan sampai Rp 20 juta termasuk untuk biaya maksimum kecelakaan keria yang selama ini RP 12 juta ditingkatkan meniadi RP 20 juta," kata Akip.
Mengenai usulanPeningkatan pembayaran klaim untuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian tersebut menurutM Akip saat ini sudah disampaikan pihak |amsostek kepada menteri BUMN. Jadi kita masih menunggu persetujuan dari menteri. Insyaalah akan disetujui," kata AkiP. Akip menambahkan, selain usulan peningkatan manfaat untuk jaminan kematian dan
kecelakaan, saat ini di tingkat pusat juga sedang dibahas amandemen Undang-undang
nomor 3 tahun 1992 karena manfaat Jamsostek dinilai masih sangat kurang bagi Pekerja-
''Termasuk nantinya dalam amandemen tersebut JHT-nya akan ditingkatkan," tukas Akip (wan)
sumber : Harian Bangka Pos, Jumat 21 Mei 2010
Donor Darah ke-53, Demi Kesehatan
Meski disela-sela kesibukannya sebagai Kepala PT. Jamsostek Cabang Pangkalpinang, ternyata pria yang bernama lengkap Muhammad Akip, SE, M. Si ini ternyata sering menyempatkan diri untuk melakukan donor darah di UTD PMI Pangkalpinang. Pria yang biasa disapa Akip ini mengaku menjadi pendonor darah sedah lama dilakukannya yakni sejak tahun 1988 hingga sekarang (Minggu, 16/05/2010)."Selama tugas di Pangkalpinang, setiap 3-4 bulan sekali saya melakukan donor darah dan di kegiatan donor darah sukarela ini merupakan donor darah yang ke-53" kata Akip saat melakukan donor darah, Minggu kemarin.
donor darah yang dilakukannya itu tak lain hanya untuk kesehatan semata. selain itu, juga untuk menolong sesama bagi yang membutuhkan darah. "saat pertama melakukan donor darah memang pusing, tetapi setelah itu sampai saat ini saya ketagihan untuk mendonorkan darah. hal itu saya lakukan karena untuk kesehatan semata dan membantu yang butuh darah,"tukasnya, seraya menyebutkan usianya yang kini telah 45 tahun dirinya merasa masih seperti 35 tahun. hal senada diungkapkan Herwanto, pendonor dari kota Koba. Pria yang sudah enam kali berturut-turut melakukan donor darah tersebut sengaja menyempatkan diri dari Koba untuk mendonorkan darahnya karena besarnya manfaat yang ia dapatkan dari kegiatan tersebut." terus terang saya mendonorkan darah bukan karena tertarik doorprizenya tetapi kesadaran untuk berbagi kepada sesama. selain itu kesehatan kita juga menjadi lebih baik," ungkapnya (spa/wan)
Sumber : Bangka Pos, Rabu, 19 Mei 2010
Donor Darah Jadi Gaya Hidup
PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Dalam rangkaian peringatan hari Palang Merah (PM) se-dunia ke-147, Sun Clinic yang bekerja sama di antaranya PT Jamsostek, Palang Merah lndonesia (PMI) Bangka Belitung (Babel), Bank Sumsel Babel, Garuda Indonesia, AXIS dan Bangka Pos Group, Minggu (1615), telah menggelar kegiatan donor darah sukarela, di Gedung El John, Jl Soekarno Hatta, No 208, Pangkalpinang.
Kegiatan Donor darah yang berlangsung Minggu pagi kemarin dibuka secara resmi oleh Ketua PMI Provinsi Kepulauan Babel Hj Noerhari Astuti Eko Maulana Ali, S.Sos.
Noerhari yang juga anggota DPD RI asal Babel menyatakan, kegiatan donor darah dapat menjadi gaya hidup masvarakat, khususnya yang ada di Provinsi Babel. "Kebutuhan darah semakin meningkat, sehingga memerlukan perhatian kemanusiaan. Untuk itu, kedepan donor darah menjadi gaya hidup kita," kata Noerhari. Selain itu, pihaknya juga berharap kepada pemerintah provinsi untuk membuat Unit Transfusi Darah (UTD) Provinsi Babel. "Kita memang belum memiliki UTD Provinsi, semoga dengan pembangunan rumah sakit provinsi nanti, LTTD ini sudah ada dan pemerintah daerah ditingkat kabupaten seyogyanya menyediakan UTD Kabupaten sekaligus menyediakan subsidi untuk kantong darah," tukasnva.
dr Hendry pelaksana kegiatan peringatan PM se-dunia ke-147 menyatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas partisipasi yang diberikan masyarakat, serta yang mendukung kegiatan donor sukerala ini. "Kita ingin masyarakat lebih peduli sesama masyarakat Babel dalam hal pendonoran darah. PMI juga dapat lebih berperan," ungkapnya.
DONOR DARAH - Dalam rangka peringatan hari Palang merah se-dunia ke-147, Ketua
Palang Merah lndonesia Provinsi Kepulauan Babel Hj NoerhariAstuti Eko Maulana Ali yang
juga anggota DPD Rl asal Babel mengunjungi kegiatan donor darah sukarela yang diseleng-
garakan Sun Clinic, PT Jamsostek, PMI Babel, Bangka Pos Group, AXIS, Bank Sumsel dan
Garuda lndonesia di Gedung El John, Pangkalpinang, Minggu (161512010')
Ditanyakan, mengenai antusias para pendonor darah, Hendri menyatakan, animo masyarakat untuk mendonorkan darahnya sangat luar biasa. "Ini luar biasa. Kalau biasanya cuma 20-30 kantong darah, ini baru 2 jam sudah 40 kantong danah," ungkapnya, seraya menyebutkan di acara ini, pihaknya juga menggelar kegiatan simulasi Palang Merah Remaja.
Sementara itu, Adi Chandra, Area Sales Manager AXIS Bangka menambahkan, pihaknya sangat menyambut positif adanya kegiatan donor darah ini. "Selama ada kegiatan sosial yang posi-
tif kita aka turut serta untukberpartisipasi," ucapnya. Kedepan, lanjutnya, AXIS Babel akan
membuat komunitas golongan darah AB. Hal itu dilakukan mengingat golongan darah AB sangat sulit diperoleh. "Kita berharap adanya komunitas golongan darah AB ini, masyarakat yang membutuhkan darah tidak sulit lagi untuk memperoleh golongan darah
tersebut," ujarnya. (spa/wan)
sumber : Harian Bangka Pos, Rabu 19 Mei 2010
JAMSOSTEK SEGERA SALURKAN BEASISWA
>> Selasa, 11 Mei 2010
Senilai RP. 216 Juta
Untuk 80 Siswa SD/SMP, dan 30 SMA/Mahasiswa
Harian Babel Pos, Kamis 06 Mei 2010 Read more...
Peralihan Manajemen Perusahaan Sawit
>> Rabu, 28 April 2010
Karyawan PT. SNS Minta pesangon
- Ramai-ramai datangi Disnakertrans Bateng
- Dewan Minta Polisi usut kebun di HP
- Zamhari : Perusahaan Tidak Hargai Pemda
Terpisah, anggota DPRD Bangka Tengah dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Zamhari mengaku tersinggung bahkan merasa dilecehkan oleh keberadaan perusahaan perkebunan sawit PT. SNS selama ini. Seharusnya kata Zamhari, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah juga ikut tersinggung terhadap perusahaan ini. Selain karena semenjak tahun 2004 perusahaan ini sudah bermasalah yang berawal dari status karyawan, hingga terjadinya penggabungan perusahaan yang tanpa diketahui pihak pemerintah daerah sebagai pemegang kebijakan.
”Kita tersinggung dan merasa dilecehkan. Seharusnya Pemerintah Bangka Tengah juga tersinggung terhadap perusahaan ini karena semenjak tahun 2004, perusahaan ini sudah banyak masalah. Misalkan masalah status karyawan, mengapa ketika ada perubahan manajemen kok ada yang dapat pesangon dan ada yang tidak. Asuransi kesehatan kerjanya berlaku untuk karyawan kantoran saja, sedangkan karyawan lapangan tidak dapat,” tandas Zamhari.
Ironisnya lagi, lanjut Zamhari, perusahaan itu sudah mendapat teguran dari Disnaker Provinsi Babel sejak tahun 2007 lalu supaya melaksanakan kewajiban perusahaan, seperti yang dipersyaratkan Undang-undang ketenagakerjaan. Namun nyatanya hingga sekarang kewajiban kepada pekerjanya itu sama sekali belum dilaksanakan.
Politisi Partai Hanura ini menegaskan, PT. SNS sudah tidak menghargai lagi Pemda Kabupaten Bangka Tengah maupun pemerintah yang menerbitkan aturan perkebunan melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan). Ini karena selain beberapa kasus di atas, perusahaan pun sejak beraktivitas membuka kebun sawit, belum juga menyediakan kebun plasma bagi masyarakat hingga saat ini.
”Oleh karena itulah saya katakan bahwa perusahaan ini sudah tidak menghargai Pemda kita. Kalau pemdanya tidak tegas ya beginilah akibatnya. Saran saya segera panggil big boss-nya, kalau tidak jangan membuat pernyataan untuk melaksanakan kewajibannya. Saran saya segera tutup sementara izin operasionalnya, dan menurut saya selain itu izin perusahaan ini harus ditinjau ulang karena sampai sekarang belum ada gejala ada plasma seperti yang dipersyaratkan UU maupun Permentan RI. Saya brani katakan bahwa perusahaan ini memang harus distop dulu perizinannya disamping masalah dengan tenaga kerjanya,” papar Zamhari.
Mantan aktivis LSM ini pun menduga, lahan yang digarap PT. SNS telah merambah Hutan Produksi (HP). Atas hal itu, Zamhari berharap aparat kepolisian segera menyelidiki hutan produksi dengan menambang di HP karena sama-sama melanggar.
Sementara itu, Dinas Tenaga Keja dan Transmigrasi (Disnakertrans) yang diwakili Kabid Tenaga Kerja, Pajri mengaku akan menindaklanjuti aspirasi 39 karyawan PT. SNS yang menuntut pembayaran pesangon atas penggabungan perusahaan ke dalam Capella Group dari Mayora Group serta mengikutsertakan program Jamsostek bagi pekerja. Demikian juga adanya pekerja yang berusia lebih dari 55 tahun, akan tetapi tetap bekerja.
”Disnakertrans akan menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan, namun kita tidak bisa memutuskan karena pihak-pihak yang terlibat belum lengkap, jadi harus ada pertemuan kembali,”ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (28/4).
Kata Pajri, risalah perundingan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Indsutrial (PPHI) ini akan diselesaikan secara Tripartit melibatkan Pemerintah Daerah Bangka Tengah yang diwakili Disnakertrans, Pengusaha dan Perusahnaan PT. SNS serta pekerja untuk mencari jalan keluar. Jika masih menemui jalan buntu, maka program penyelesaian akan dilimpahkan kepada pengadilan PHI di Pangkalpinang. Karenanya dalam pertemuan tanggal 15 Mei yang akan datang, pihaknya mengharapkan kedatangan Budiarto Karim selaku pimpinan PT. SNS untuk hadir memnuhi panggilan Disnaker. ”Kita akan menyelesaikan masalah ini secara Tripartit dengan melibatkan Disnakertrans, pengusaha dan perusahaan PT. SNS,” pungkasnya.
Sumber : Rakyat Pos, Kamis, 29 April 2010 Read more...
Indonesia Masih Rawan Korupsi
>> Selasa, 16 Maret 2010
tinggi, dan ada pihak lain yang dirampas haknya.
Ia mengatakan hal itu pada Sosialisasi dan Pemantapan Tekad BUMN
Melawan Suap yang diselenggarakan PT Jamsostek (Persero) selaku
Koordinator BUMN dari Kupas (Komunitas Pengusaha Antisuap), di Jakarta,
Kamis (11/3). Hadir pula Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean,
Direksi PT Jamsostek, dan direksi serta wakil dari puluhan BUMN.
Mustafa menambahkan suap terjadi di berbagai sektor, baik pemerintah
maupun swasta, pada produksi barang maupun jasa, pada kegiatan profit
bahkan pada bidang sosial.
Berdasarkan survei Transparency International, kata dia, skor
Corruption Perception Index tahun 2009 Indonesia adalah 2,8 (untuk skor
-10). Atau dengan kata lain negara kita masih dipandang rawan korupsi
oleh para pelaku bisnis maupun analis/pengamat, ujarnya.
Menurut dia, Indonesia masih jauh dibawah Brunei Darussalam (5.5),
Malaysia (4.5) atau Thailand (3.3), apalagi jika dibandingkan dengan
negara-negara maju lainnya seperti Selandia Baru (9.4), Denmark (9.3),
atau Singapura (9.2).
Pada realitas lapangan, hal tersebut ada benarnya kalau diamati dari
berbagai kasus hukum yang terjadi dari waktu ke waktu.
Oknum pelaku bahkan tidak malu lagi, terang-terangan memberi atau
menerima suap. Suatu kondisi yang sangat memprihatinkan semua, ungkap
Mustafa.
Karenanya, tugas bersama untuk memberantas suap, tidak terbatas pada
yang besar saja, namun juga pada skala mikro sampai ke akar-akarnya.
Peran para pejabat publik dan pelaku dunia usaha sangat penting dalam
menyukseskan gerakan anti-suap.
Saya sangat menyambut positif upaya yang diprakarsai Kadin Indonesia
bersama Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) untuk membentuk
Komunitas Pengusaha Anti-Suap, katanya.
Dengan kesadaran yang mendalam dari setiap individu, korporasi dan
komunitas ini, Meneg BUMN yakin upaya untuk memberantas suap akan
sangat nyata manfaatnya. Diharapkan agar gerakan ini dapat diikuti oleh
berbagai elemen masyarakat lainnya.
Langkah strategis
Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dalam sambutannya mengatakan
sosialisasi dan pemantapan tekad di kalangan BUMN untuk melawan suap,
merupakan langkah strategis. Karena setidaknya, pihak swasta lain yang
bergerak dalam dunia usaha tidak akan melakukan praktik suap dalam
mendapatkan suatu pekerjaan yang diselenggarakan BUMN.
Untuk itu, sosialisasi dan tekad seperti ini perlu digalakkan dan
dimasyarakatkan secara luas. Namun perlu dipahami bersama pemberantasan
korupsi tidak hanya merupakan tugas dan tanggung jawab aparat penegak
hukum seperti KPK saja, tetapi adalah tugas dan tanggung jawab bersama.
Pemberantasan korupsi, ujarnya, sesuai dengan ketentuan UU adalah
serangkaian kegiatan yang sifatnya mencegah dan memberantas (menindak)
dengan peran serta masyarakat.
Sosialisasi dan tekad melawan suap adalah bagian dari upaya pencegahan
yang berdasarkan UU No 30 Tahun 2002 ttg KPK merupakan bagian dari
tugas dan wewenang KPK. Karenanya, KPK sebagai institusi selalu akan
mendorong upaya pencegahan seperti yang dilakukan saat ini.
KPK sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan selalu akan membentuk
jaringan kerja (net working) yang luas, termasuk kepada dunia usaha
dalam upaya pencegahan korupsi sebagaimana fungsinya sebagai pemicu
trigger mechanisme.
Beberapa hari yang lalu, lanjut Tumpak, PERC (Political and Ekonomic
Risk Consultancy) yang berkedudukan di Hongkong telah mengumumkan hasil
survei, dimana Indonesia ditempatkan sebagai negara paling korup di
antara 16 negara yang disurvei, di Asia Pacific.
Tentu kita semua merasa prihatin atas hasil survei dimaksud. Demikian
buruknya persepsi dunia luar terhadap negara kita. Survei ini
didasarkan atas pelayanan publik, khususnya yang berkenaan di bidang
dunia usaha, tuturnya.
Menurut dia, kalau mau jujur, buruknya kualitas pelayanan publik ini
adalah akibat maraknya praktik suap di kalangan sektor publik maupun
sektor swasta. Kita boleh tidak senang bahkan mungkin marah atas hasil
survei ini, tetapi itulah persepsi negara luar terhadap kita.
Satu-satunya upaya yang harus dilakukan adalah pembenahan di semua
sektor pelayanan publik dengan menghentikan praktik suap tersebut.
Pemahaman melawan suap ini tentunya tidak cukup sekedar dibicarakan,
didiskusikan, dan diseminarkan tetapi harus benar-benar dijadikan
komitmen yang kuat di diri kita masing-masing.
Tidak ada kata lain, kita mulai saat ini dan dari diri kita
masing-masing untuk menyatakan tidak terhadap korupsi (say no to
corruption), tegas Tumpak.
Sebelumnya, Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga menjelaskan Sosialisasi
dan Pemantapan Tekad BUMN Melawan Suap adalah menindaklanjuti dari
deklarasi yang dilakukan pihak BUMN dan Kadin Indonesia dalam Kupas
(Komunitas Pengusaha Anti-Suap).
Dengan pembentukan Kupas ini, diharapkan dapat terwujud dunia usaha
nasional yang bersih, transparan, dan profesional (BTP) serta bebas
dari praktik suap. Diharapkan kondisi yang kondusif tersebut, mampu
menarik lebih banyak lagi investor asing ke Indonesia. ((iz)) Read more...
Direksi/Komisaris BUMN Diminta Laporkan Kekayaan ke KPK
12/03/2010
Jakarta, Suara Karya -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar
memberi batas waktu hingga 31 Mei 2010 kepada komisaris dan direksi
BUMN untuk menyerahkan laporan kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Jamsostek Siap Akuisisi Bukopin, Akuisisi diharapkan rampung pada semester I tahun 2010
12/03/2010
Jamsostek Siap Akuisisi Bukopin, Akuisisi diharapkan rampung pada semester I tahun 2010
Jakarta, Jurnal Nasional -
PT Jamsostek (Persero) berencana mengakuisisi PT Bank Bukopin Syariah. Rencana ini merupakan lompatan bisnis dari Jamsostek setelah sebelumnya diberitakan bahwa Jamsostek berminat mengakuisisi Bank Bukopin Syariah.
"Kan ada perkembangan, daripada dapat anaknya tapi induknya kuga ada kemungkinan, ya udah dapetin induknya saja," kata Direktur Utama (Dirut), Hotbonar Sinaga ketika ditemui di kantornya di Bilangan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (11/3).
Namun sayang, Hotbonar enggan menyebut jumlah saham yang diincar. Pihaknya sudah menyiapkan dana sekitar Rp. 400 Miliar untuk rencana akuisisi ini. Hotbonar mengatakan saat ini pihaknya tengah mengadakan kajian yang sebentar lagi rampung pada semester I tahun 2010. Namun demikian, Hotbonar mengatakan pihaknya tidak akan masuk menjadi pemegang saham mayorotas," ujarnya.
Jamsostek berharap akuisisi ini dapat memberi nilai tambah bagi kedua belah pihak. Bagi Jamsostek sendiri, tujuan utamanya adalah untuk memberi nilai tambah bagi peserta Jmasostek. "Sepanjang Bukopin itu bisa sejalan denga kami dalam hal mekanisme opersionalnya, nanti ada semacam sinergi antara kami dengan Bukopin. Yang jelas, tujuan kami adalah, untuk memberikan nilai tambah untu peserta Jmasostek," ujar dia.
Hotbonar mengaku selain pihaknya, banya pihak lain yang juga mengincar Bukopin. Namun, pihaknya tetap optimis dapat melaksanakan rencana akuisisi tersebut, "Banyak yang lain yang mau masuk Bukopin, ada juga dari pihak asing. Daripada asing yang masuk lebih baik salah satu perusahaan pemerintah yang masuk, yang bisa bermanfaat juga buat Bukopinnya," kata dia.
Di pihak lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya mendukung rencana akuisisi Jamsostek tersebut meski belum ada keputusan resmi, selain itu, Mustafa juga mendukung rencana akuisis PT Bank Agroniaga TBK oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kedua diharapkan bisa rampung dalam semester I tahun ini."Secara formal belum, tapi pembicaraan secara informal sudah, baik BRI maupun Jamsostek. Kami mendukung dua-duanya," kata Mustafa ketika ditemui di kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/3).
Akuisisi Bank Agro dimaksudkan agar BRI lebih focus dalam menyalurkan kredit ke sektor pertanian. Setelah akuisisi diharapkan porsi penyaluran kredit ke sektor pertanian bisa diperbesar yang ditangani langsung Bank Agro. "Dengan ada Bank Agro ini kredit pertanian bisa dipenuhi oleh Bank Agro sebagai organ BRI," katanya.
(Vega Aulia Pradipta)
Munas IV Serikat Pekerja Jamsostek
>> Kamis, 11 Maret 2010
YOGJAKARTA – Untuk meningkatkan manfaat kepesertaan dan penguatan institusi agar menjadi salah satu perusahaan terpercaya, anggota Serikat Pekerja Jamsostek (SPJ) diharapkan menjadi ujung tombak
dalam pelaksanaan program jaminan sosial bagi tenaga kerja .
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) IV Serikat Pekerja Jamsostek (SPJ) di Yogyakarta, kemarin.
Menurutnya, Jamsostek mengusung peningkatan manfaat kepesertaan, baik menyangkut santunan program maupun manfaat tambahan dari kepesertaan lainnya.
Begitu pula terkait alokasi dana peningkatan kesejahteraan (DPKP) serta peningkatan pendanaan untuk program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Dalam hal ini, alokasi dana untuk DPKP dan PKBL terus
ditingkatkan untuk memberikan manfaat lebih bagi pekerja peserta
beserta keluarganya maupun masyarakat secara umum.
“Pada 2009, tag line kita “Untung Ada Jamsostek” ini berhasil meningkatkan citra PT Jamsostek sebagai perusahaan milik negara. Untuk tahun ini dan ke depan, kita akan usung tag line Jamsostek yang Lebih
Baik, yang intinya memberikan manfaat dan layanan yang lebih baik serta
menjadi institusi penyelenggara jaminan sosial yang lebih baik.
Disinilah anggota SPJ harus menjadi ujung tombak,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri Direktur Investasi Jamsostek Elvyn Massasya, Kepala Biro Humas Jamsostek M Sarjan Lubis, Kepala Kantor Wilayah VI Jamsostek Junaedi, dan pejabat Jamsostek lainnya, Hotbonar
mengingatkan agar jajaran direksi, pejabat, dan seluruh jajaran
karyawan Jamsostek bersama-sama menjadikan Jamsostek lebih baik dalam
pelayanan dan memberikan manfaat kepada peserta.
Sementara itu, Ketua Umum SPJ Abdul Latif Algaff mengatakan, SPJ terus memperjuangkan aspirasi anggota dalam rangka peningkatan kesejahteraan.
Dalam hal ini, SPJ juga akan terus membangun soliditas anggota(karyawan Jamsostek) untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
sehingga ikut berperan aktif dalam meningkatkan kinerja perusahaan Read more...